“Aku bukan seorang pendakwah tegar yang mulia hatinya. Aku melakukan dosa dan sedang memohon keampunan dari Dia. Hanya seorang gadis yang mahukan kehidupan yang bahagia. InsyaAllah =)

Saturday, October 20, 2012

Biar ia hilang

Masih lagi terasa kerdil melihat kau begitu bahagia tersenyum indah tanpa dicemari virus-virus dendam lama.

Kalau bisa aku jeritkan rasa hati, pasti jatuh segala makhluk Allah bernama gunung. kalau bisa aku coretkan rasa jiwa, pasti habis segala dakwat, kalau lah bisa aku lontarkan senyuman, pasti koyak kulit pipi, terlihat si daging merah, tertampak tulang putih. Ya Allah, aku bahagia dengan rasa kau beri.

Aku bukan manusia yang begitu tegar dalam meniti hari. bukan juga manusia yang tenang dalam berdepan masalah. terkadang aku rasa malu dengan diri, rasa jijik dengan hati, rasa kotor dengan jiwa. kalau kau tanya kenapa, pasti aku hanya kaku diam, sedangkan aku sendiri juga tertanya-tanya kenapa aku rasa kekotoran begitu banyak terpalit pada badan.

Dan aku mula melihat pantulan diri di cermin, aku lihat menggunakan kanta terbesar hati, aku lihat guna segala kekuatan yang ada, dan aku lihat, aku nampak, kehidupan aku diselubungi satu rasa, satu rasa, hanya satu rasa pemusnah hidup. rasa cemburu yang mengilhamkan dendam melahirkan seksa yang membunuh segala bunga persahabatan. dan aku mati.

Ego. itu aku. bodoh nya aku, aku masih lagi tertanya, kenapa terlalu banyak manusia melontarkan rasa benci pada aku. terlalu ego, terlalu sombong untuk duduk diam sejenak dan berfikir kenapa aku dibenci. dan aku pulak memang begitu jahil, turut sama membaling segala kata nista, segala rasa kelabu, segala bau busuk pada sang pembenci aku. satu kata, satu bahasa, satu makna, cuma satu. bodoh.

Sampai satu ketika, bila aku jatuh dalam gaung, dalam gaung, dalam gaung yang penuh hitam, penuh jalaran api berkepala banyak yang begitu asyik mencapai setiap sudut hati aku untuk dihanguskan, langsung aku tak punya siapa. air mata? sudah kering dijilat api. pilihan aku cuma dua. sakit dan menang, atau sakit dan mati. apa pilihan kau? kalau kau, apa pilihan kau? apa? masih kau mahu duduk terperuk menunggu mati? gadis matang tak menangis, tapi dia akan bangun dan menghulurkan pedang emasnya, untuk melawan segala apa yang datang.

Aku pilih sakit dan menang. aku pilih kesakitan dalam hati, aku biarkan jalaran api itu membakar hati, membakar ulat-ulat kejijikan yang lama bermastautin di hati, supaya nanti bila aku mampu keluar dari gaung hitam yang busuk itu, aku bisa jadi gadis yang punya matlamat, punya kekuatan hati yang tidak lagi dihuni segala kejijikan hasad.

Aku buang segala permusuhan lama, aku lontarkan segala rasa dendam, aku bunuh rasa cemburu dan aku origamikan rasa baru supaya dapat aku jalani hidup dengan tenang.

Aku pinta pada Allah, supaya rasa dendam ini hilang, dan Allah beri aku kesakitan yang teramat, Allah berikan aku peluang kedua, dan DIA pandu aku ke taman bunga,melalui hutan yang penuh cabaran.

Ini aku yang baru, bagai rama-rama yang keluar dari kepompong, bagai ular yang bersalin kulit, dan aku pasti, aku yakin dan pasti,kau juga begitu.

InsyaAllah.


myy amieyra

time kasih sebab bace =)

No comments:

Post a Comment